MARI BERSAMA KAMI

DALAM GERAKAN PERUBAHAN DAN PEMBARUAN


Blog ini merupakan media informasi diri resmi dari
Hary Efendi Iskandar

Breaking News

Tuesday, August 26, 2014

Hary Efendi Iskandar: Kebijakan Maritim Kita Jangan Rancak di Labuah

Padang, kliksiar.com - Tokoh Asosiasi Ekonomi Politik Sumatra Barat (Sumbar), Hary Efendi Iskandar mengatakan kebijakan kelautan pemerintahan sekarang baru rancak di atas kertas.

"Seperti membuat tol di atas laut, tidak sadar kalau Indonesia negara maritim, dengan 2/3 luas negara ini laut,"ujar Hary pada diskusi media 'Membangun Indonesia sebagai Negara Agraris dan Maritim di Purus Padang, Sabtu (14/6/2014).

Kata Ajo Harry (biasa akademisi ini disapa koleganya), kebijakan pemerintah membangun Jalan Tol di Selat Sunda dan sudah beroperasi di Selat Madura dengan Jembatan Suramadu nya, mengingkari Indonesia negara kepulauan.
"Kalau kita konsisten dengan 2/3 luas nusantara ini ada laut, pemerintah membangun pelabuhan perikanan rakyat dan pelabuhan mobilitas orang antar pulau,"ujar Ajo.

Pasalnya kata Ajo, sejak Belanda masuk ke Indonesia, hanya merdeka di administrasi kemerdekaan.

"Soal  laut dan pertanian rakyat tidak punya kedaulatan yang penuh,"ujar Harry.

Sementara Ketua DPW Serikat Petani Indonesia Iwan Hamid mengatakan kebijakan pemerintah soal sektor pertanian sebangun dengan kelautan tadi.
"Kini negara dicap agraris ini  kepemilikan lahan pertanian rata-rata petaninya hanya 0,4 hektar,"ujar Iwan.

Progran ketahanan pangan yang digagas pemerintah sekarang ini hanya fokus untuk ketersediaan pangan dengan jalur bypass impor, pangan.

"Tidak berbasis kesejahteraan petani sendiri, kebijakan impor pangan membunuh petani kita untuk menggapai sejahtera,"ujar Iwan.
Akibatnya kini negara agraris terbesar dan tanahnya subur ini hanya cerita masa lalu.

"Saya katakan belum terlambat masih ada waktu terkait Kepemimpinan nasional kedepan, kaum tani dan nelayan mari  kita topangkan harapan. Pilih siapa  pemimpin yang bisa mewujudkan segera kedaulatan pangan rakyat,"ujarnya.

Selain itu kata Iwan soal sengketa lahan di pemerintahan setelah sekarang, tetap jadi  trending topic pemerintahan kedepan.

"Tidak dipungkiri soal sengketa lahan siapa pun presidennya akan tersandra kalau tidak ada keberpihakan kepada kaum tani,"ujarnya.

Sedangkan Ajo Hary Efendi Iskandar mengatakan dua Capres sekarang tataran visi dan misinya untuk laut dan pertanian bagusnya bukan main.
"Tapi setelah mendapat amanah rakyat apa mereka mampu mengaplikasikan itu, ayo kita kawal,"ujar Ajo.

Sedangkan Tokoh Tani dan Nelayan Riza Damanik mengatakan lembaganya siap menantang Capres untuk kontrak politik dan sosial.

"Bicara kesejahteraan jika tidak pro nelayan itu lips service saja,"ujarnya.
Pasalnya ada 25 persen rakyat miskin di negara ini itu terdapat di kantong-kantong pemukiman nelayan.

"Kalau 25 persen itu tidak sejahtera bagaimana yang 75 juta rakyat miskin dan diambang kemiskinan lainnya,"ujar Riza. (Aat)

http://kliksiar.com/index.php/ekonomi-bisnis-teknologi/806-harry-effendi-iskandar-kelautan-dan-pertanian-rancak-di-atas-kertas

No comments:

Post a Comment

Mohon tidak memberi komentar yang sarat pelanggaran SARA. Terima kasih.

Designed By